Macet lagi….macet lagi…, macet adalah permasalahan yang sering kita jumpai di jalan raya. Jalannya yang kurang luas atau kendaraannya yang terlalu banyak? Kalau menurut saya penyebab kemacetan adalah terlalu banyaknya kendaraan yang terkonsentrasi di jalan yang sama pada waktu yang sama. Menjengkelkan sekali ketika kita terjebak macet, suasana menjadi gerah, mood buruk, dan bahkan terlambat sampai di tempat tujuan. Tak jarang macet juga diiringi oleh hal-hal yang lain seperti pelanggaran lalu lintas, kecelakaan, kejahatan, sampai masalah meningkatnya polusi udara.
Di kota-kota besar semacam Surabaya, macet adalah hal yang sudah biasa. Menjengkelkan, tidak hanya di jam-jam berangkat ke sekolah, tetapi sewaktu-waktu bisa macet. Jika kita naik motor, hal yang membuat kita tidak betah adalah debu, asap, panas, belum lagi kalau ada bemo yang tiba-tiba memotong jalan. Apalagi saya yang masih SMA ini belum punya SIM. Jadi lebih memilih untuk naik kendaraan umum.
Di bemo atau kendaraan umum suasana yang begitu gerah, pusing, kendaraan berjalan merambat, ditambah lagi kalau di kendaraan umum ada penumpang yang merokok tambah mual rasanya. Belum lagi kalau duduknya berdesak-desakan. Siswa SMA kurus seperti saya semakin terjepit. Kendaraan-kendaraan berlomba-lomba membunyikan klakson. Bising sekali, membuat suasana semakin tidak nyaman. Tidak ada yang mau mengalah. Rasanya ingin cepat sampai. Membayangkan datang terlambat saja entah apa yang terjadi. Bisa-bisa saya dimarahi oleh guru!
Terkadang, ada sopir bemo yang kreatif dan punya inisiatif. Ini sopir yang oke, dalam keadaan macet, sopir tersebut mencarikan jalan-jalan yang sekiranya lebih lancar dan lapang. Bisa sih, tapi muter-muter kesana kemari. Pusing juga. Trus juga jalannya tidak senyaman yang seharusnya. Namanya juga jalan alternatif. Tidak apalah, yang penting cepat sampai.
Berkaitan dengan pengaturan hal-hal yang bisa kita lakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengurangi konsentrasi kendaraan pada jalan yang sama, maka kendaraan dialihkan ke jalan alternatif. Jalan ini diupayakan agar memiliki tingkat kenyamanan dan jarak yang tidak terlalu jauh berbeda dengan jalan utama
2. Membatasi keluarnya kendaraan untuk urusan yang kurang penting di jam-jam padat
3. Berangkat lebih awal
4. Kendaraan umum harus mengoper penumpangnya jika isinya kurang dari separoh
5. Melakukan sensus kendaraan dan kalkulasi berapa jumlah kendaraan yang lewat jalan A pada jam X. Gunakan pendekatan matematis untuk membandingkan jumlah kendaraan dengan luas jalan
6. Memberikan sanksi agar kendaraan umum tidak berhenti lama di suatu tempat (ngetem)
7. Mengamati dan melakukan tindakan tegas terhadap bangunan/ aktivitas yang menyebabkan konsentrasi massa/menyebabkan macet
8. Mengatur jadwal hari kerja/libur kerja.
Berkaitan dengan pengaturan hal-hal yang bisa kita lakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengurangi konsentrasi kendaraan pada jalan yang sama, maka kendaraan dialihkan ke jalan alternatif. Jalan ini diupayakan agar memiliki tingkat kenyamanan dan jarak yang tidak terlalu jauh berbeda dengan jalan utama
2. Membatasi keluarnya kendaraan untuk urusan yang kurang penting di jam-jam padat
3. Berangkat lebih awal
4. Kendaraan umum harus mengoper penumpangnya jika isinya kurang dari separoh
5. Melakukan sensus kendaraan dan kalkulasi berapa jumlah kendaraan yang lewat jalan A pada jam X. Gunakan pendekatan matematis untuk membandingkan jumlah kendaraan dengan luas jalan
6. Memberikan sanksi agar kendaraan umum tidak berhenti lama di suatu tempat (ngetem)
7. Mengamati dan melakukan tindakan tegas terhadap bangunan/ aktivitas yang menyebabkan konsentrasi massa/menyebabkan macet
8. Mengatur jadwal hari kerja/libur kerja.
0 komentar:
Posting Komentar